Metamorforce

The Guard of Nature

Oleh Fifin

Minggu terakhir libur semester satu, tepatnya pada hari Kamis (27/12) merupakam hari yang tak terlupakan, melelahkan, sekaligus menyenangkan. Begitu melelahkan karena harus berjalan kaki sejauh 20km lebih (dari Pantai Tanggulangin sampai Pantai Suwuk) tanpa alas kaki. Tetapi juga menyenangkan karena itu merupakan pengalaman pertamaku dapat berjalan sejauh itu.

Perjalanan yang sangat panjang dan juga melelahkan. Pagi-pagi sudah harus berkumpul, meskipun hujan mengguyur kota Gombong, tetapi kami tetap semangat. Setelah semua sudah berkumpul kami memulai perjalanan dari Gombong melewati Kebumen menuju tempat tujuan.

Kami berhenti di sebelah barat jembatan sungai Lukulo dan berjalan kaki untuk sampai ke pantai. Setelah berjalan cukup jauh, kami mulai mendengar suara debur ombak dan semakin lama semakin jelas, saya sungguh senang, karena saya kira kami hampir sampai di pantai. Tetapi setelah sampai di tepi air, ternyata itu bukan pantai melainkan tepi sungai. Sehingga kami harus menyusuri tepi sungai tersebut untuk mencapi pantai.


Tidak hanya menyusurinya, kami juga harus menyeberanginyauntuk bias sampai ke pantai. Setelah menyeberang, akhirnya kami sampai juga di pantai, pemandangannya sungguh indah. Di sana kita masih bias menemukan bintang laut meskipun sudah mati dan mongering. Di sebelah utara pantai juga masih terdapat banyak bukit pasir. Benar-benar pemandangan yang indah dan masih sangat alami.

Setelah beristirahat sejenak, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke arah barat ke pantai Suwuk., sambil mengumpulkan sampah plastic yang kami temui. Setelah semua kantong plastic penuh kami putuskan untuk tidak lagi memunguti sampah.

Kami terus berjalan ke arah barat menyusuri pantai sambil bermai ombak dan mengejar kepiting yang biasa disebut yingking. Sampai di pantai Petanahan kmi beristirahat sejenak, mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan menuju pantai Suwuk.

Setelah berjalan cukup jauh dan cukup lama dari pantai Petanahan, akhirnya kami sampai juga di pantai Puring. Disana kami berisirahat agak lama, melepas lelah, lalu sholat Dzuhur berjamaah, kemudian melanjutkan istirahat sambil berdiskusi.

Setelah meninggalkan pantai Puring kakiku baru terasa pegal, mungkin karena terlalu lama beristirahat, sehingga malas untuk berjalan lagi. Tapi biarpun pegal harus tetap semangat, karena aku ingin cept-ce[at sampai di pantai Suwuk, biar bias cepat istirahat.

Setelah jalan jauh banget, akhirnya kami sampai juga di pantai Suwuk. Sesampainya di sana saya langsung mencari tempat duduk, menikmati pemandangan, sambil memijit-mijit kaki yang pegal.

Dalam perjalanan sepanjang pantai Tanggulangin-Suwuk saya menemukan banyak hal baru, salah satunya saya jadi tahu bagaimana cara mencaru yuthuk. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa, menyenagkan sekaligus melelahkan.

1 komentar:

Mantep...
Berkunjung ke Pantai petanahan yuk..

Posting Komentar


hit counter

Label

Pengikut Blog