Metamorforce

The Guard of Nature

Oleh : Diah Erni


Allah Rabb semesta alam telah menciptakan segala sesuatunya secara seimbang, termasuk lingkungan. Untuk selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab manusia sebagai kalifah untuk menjaganya agar tetap seimbang. Seperti dalam QS Ar Rahman 7-9
Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan. Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu. Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu merusak keseimbangan itu”.

Ayat di atas secara jelas memerintahkan kepada manusia untuk tidak merusak keseimbangan lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia baik berupa fisik, sosial, maupun budaya.  Lingkungan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semuanya saling terkait membentuk sebuah harmoni. Jadi, apapun tindakan manusia akan berpengaruh terhadap lingkungan, begitu juga dengan keadaan lingkungan akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, menjadi penting bagi manusia untuk bersenyawa dengan lingkungan supaya tetap harmoni. 

Dalam segala aktivitasnya, manusia membutuhkan lingkungan baik sosial yang berupa interaksi dengan manusia lainnya, maupun fisik (seperti: udara, air, tanah, dll). Contoh sederhana , misalnya kita berada di sebuah ruang tertutup selama beberapa jam, tentu saja akan pusing dan lemas karena kekurangan oksigen. Oksigen dihasilkan dari proses respirasi tumbuhan. Pada prosesnya terjadi pertukaran CO2 dan O2 antara manusia dan tumbuhan. Itu artinya manusia dan tumbuhan saling membutuhkan. Contoh lain, misalnya manusia melakukan aktifitas atau bahkan hanya diam selama beberapa jam, akan merasa haus karena ion tubuh berkurang. Itu artinya manusia membutuhkan air.

Keseimbangan air perlu kita jaga karena pada dasarnya jumlah air di bumi selalu  tetap, hanya wujudnya yang berubah-ubah melalui sebuah proses. Mulai dari penguapan (evaporasi), kemudian terjadi kondensasi, yang kemudian turun menjadi hujan (presipitasi) yang sebagian airnya menjadi aliran permukaan (run off) dan sebagian lainnya meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Seterusnya berputar membentuk sebuah siklus yang disebut dengan siklus hidrologi. Proses tersebut akan terhambat manakala tidak ada tumbuhan yang membantu  peresapan air dalam tanah. Jadi, fungsi tumbuhan tidak hanya sebagai penghasil oksigen tetapi juga sebagai penjaga keseimbangan siklus air di dalam bumi.
Berkurangnya tumbuhan di bumi berakibat pada berkurangnya keseimbangan lingkungan terutama pada cuaca, iklim, dan  siklus hidrologi. Kurangnya daerah  resapan menjadikan sebagian besar air hujan menjadi air larian (run off) yang menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor saat musim penghujan, dan kekeringan pada musim  kemarau. Juga masih banyak dampak lain yang belum dapat disebutkan.

Di atas hanya sedikit contoh betapa manusia sangat membutuhkan lingkungan. Berawal dari sini, kami sebagai komunitas pecinta lingkungan ingin memberikan sedikit kontribusi melalui gerakan reboisasi untuk melestarikan tumbuhan sebagai salah satu komponen yang dapat menjaga keseimbangan lingkungan.

(Kegiatan reboisasi secara teknis bisa di baca disini).




1 komentar:

Reboisasi sebagai ibadah...

Posting Komentar


hit counter

Label

Pengikut Blog