Metamorforce

The Guard of Nature

Oleh Indra YY


Kerusakan alam yang sudah sedemikian parah dialami oleh negara-negara didunia, bisakah kita sebagai rakyat kecil yang tidak diberi amanah kekusaan ikut melestarikan alam? Bukankah kontribusi kita sangat kecil? Bagaimana bentuk nyata upaya pelestarian alam bagi umat Islam?
Pertanyaan itu sering menghampiri kita manakala kita belum melakukan sesuatupun untuk kelestarian alam ini sehingga membuat kita ragu, apalagi jika kita melihat kenyataan bahwa sebagian dari saudara kita masih belum peduli pada larangan Allah akan perusakan alam ini, kita menjadi pesismis pada usaha yang belum kita lakukan ini. Mampukah kita? berhasilkah kita? apa artinya usaha kita? dsb, berbagai pertanyaan sebagai tanda pesimis muncul. Namun sebagai seorang muslim, kita diharamkan berputus asa dari rahmat Allah, seperti disebutkan dalam QS Yusuf ayat 87:
Artinya: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.
Sekecil apapun usaha kita dalam pelestarian alam ini kalau kita laksanakan pasti akan bedampak positif. Secara kongkret usaha kita sebagai orang awam dan paling mudah diantaranya adalah:


1. Mengadakan reboisasi
Sebagaimana diketahui, areal hutan kita sudah sangat berkurang, sisanya yang tertinggalpun dalam keadaan rusak, padahal kita tahu bahwa hutan adalah sumber cadangan air bersih kita (yang diserap oleh akar-akar tanaman), tempat penyaringan udara kotor menjadi udara bersih (melalui daun-daun tanaman), dan tempat hidup berbagai habitat hewan. Untuk itu perlu dilakukan reboisasi pada hutan yang rusak tersebut. Dengan bertambahnya areal hutan, maka bertambah pula kemampuan untuk menyaring udara dan kemampuan menyerap air sehingga banjir dapat dicegah.
Menanam tanaman tidak hanya terbatas pada hutan saja, sekitar rumah kita, pekarangan, ladang, dan sawah juga harus kita tanami, jangan tutupi seluruh halaman rumah dengan semen dan paving, tanamilah tanaman. Rasulullah SAW mengajarkan pemeliharaan lingkungan dengan menanam tanaman seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:
"Barangsiapa di antara orang Islam yang menanam tanaman maka hasiltanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanaman-nya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat." (HR. Muslim).
Apabila menebang pohon untuk diambil manfaatnya, maka ambillah sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup saja dan tidak berlebihan, segeralah ganti dengan tanaman baru, sehingga terjadi regenerasi tanaman, dan jangan merusak tanaman karena Allah SWT tidak menyukainya. Dalam Al Baqarah ayat 205 disebutkan:
Artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”.
Dalam hadits disebutkan:
Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskankepalanya tepat ke dalam neraka." (HR. Abu Daud dalam Sunannya)

2. Mengorganisasi sampah

Setiap keluarga pasti memproduksi sampah setiap harinya. Sebagai orang yang beriman kepada Allah kita yakin bahwa kebersihan adalah sebagian dari Iman, sudah sepantasnya sampah dibuang dari dalam rumah agar rumah menjadi bersih dan rapi, namun jangan membuang sampah ke sungai karena akan membuat sungai menjadi kotor sehingga bertentangan dengan “Kebersihan adalah sebagian dari Iman”. Selain itu dalam membuang sampah perlu dibedakan mana sampah yang dapat langsung di uraikan oleh bakteri dalam tanah dan mana sampah yang tidak dapat diuraikan. Sampah yang dapat diuraikan oleh bakteri dapat langsung dibuang atau dikubur dalam tanah, namun sampah yang tidak dapat diuraikan alangkah baiknya segera dikumpulkan untuk didaur ulang atau diserahkan saja pada para pemulung. Jika sampah yang tidak dapat diuraikan tersebut ikut dikubur, maka akan membuat tanah tidak subur karena pertumbuhan akar tanaman terhalang oleh sampah tersebut.

3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (BBM)
Bahan bakar fosil (BBM) adalah bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui dan pada suatu saat nanti akan habis. Selain itu pemakaian bahan bakar fosil yang berlebihan akan mempengaruhi jumlah produksi CO2 di udara yang bisa mengakibatkan efek rumah kaca dan akhirnya terjadilah pemanasan global. Mengurangi penggunaan BBM adalah salah satu solusi untuk mengatasi hal ini. Mengganti sepeda motor atau mobil pribadi dengan sepeda motor untuk bepergian dengan jarak yang tidak terlalu jauh adalah salah satu solusi, selain hemat juga sehat.
4. Mengajarkan untuk memelihara  alam dan isinya sejak dini
Disadari atau tidak pola pendidikan kita hampir tidak pernah menyentuh pada kewajiban kita sebagai khalifah untuk menjaga bumi serta isinya. Ini diperparah lagi dengan masuknya pola pendidikan sekuler yang memisahkan ilmu agama dan ilmu umum sehingga umat Islam menjadi terbelakang dibidang iptek, termasuk juga dalam hal menjaga alam ini, sehingga selama ini yang terdengar gencar untuk memelihara kelestarian alam justru dari kalangan non muslim, karena mereka memang lebih maju dibidang iptek. Dan hal ini harus segera dibenahi.
Mungkin bukan bidang kita untuk membenahi kurikulum pendidikan Islam secara global karena kita hanya orang awam, namun bukan berarti kita tidak bisa berbuat, langkah yang paling mudah adalah mengajarkan kepada anak-anak dan remaja disekitar kita untuk lebih peduli pada kelestarian alam, misal: dilarang merusak tanaman, mengajari menanam tanaman disekitar rumah, membuang sampah pada tempatnya, mengelompokkan sampah sesuai jenisnya, tidak memburu hewan untuk kesenangan semata, dsb, dengan harapan sejak dini sudah tertanam dalam jiwa anak bahwa bumi dan isinya adalah tanggung jawabnya untuk dijaga dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Wallahu A’lam.  
Tamat




0 komentar:

Posting Komentar


hit counter

Label

Pengikut Blog