Metamorforce

The Guard of Nature

Oleh Indra YY


Reboisasi telah dilaksanakan di Wonosigro selama lebih dari dua bulan mulai dari survey lokasi pada awal tahun 2013 sampai pada pelaksanaan penanaman bibit bulan februari, namun kenyataannya luas areal yang ditanami baru mencapai kurang dari 20% dari total daerah yang belum ditanami. Ini menandakan bahwa untuk mewujudkan lokasi yang hijau, sejuk, dan asri yang mampu mempertahankan kadar air tanah dan mampu memproduksi oksigen yang bersih di lokasi tersebut masih dibutuhkan penanaman bibit lagi. Saat ini lokasi tersebut masih didominasi oleh semak-semak dan rerumputan, tentu hal ini kurang begitu bermanfaat secara ekonomis bagi masyarakat sekitar lokasi reboisasi.
Berdasarkan hal itu dan mengingat masa tanam juga masih tersisa sekitar dua bulan, maka beberapa pengurus Komunitas Metamorforce berunding untuk melaksanakan reboisasi lanjutan di lokasi tersebut. Bibit tanaman yang akan ditanam telah diproduksi secara mandiri oleh Metamorforce sejak satu bulan yang lalu melalui program pembibitan di Sekolah. Program pembibitan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih anggota untuk bisa memproduksi bibit tanaman mulai dari penyebaran benih sampai pada pemindahan bibit ke polibag, disamping itu hasil dari pembibitan ini memang akan digunakan dalam pelaksanaan reboisasi selanjutnya. Lebih jauh mengenai pembibitan oleh Metamorforce dapat dibaca disini.
Perundingan sebenarnya berjalan agak alot karena banyak anggota dan pengurus yang mungkin tidak bisa mengikuti kegiatan karena bersamaan dengan kegiatan Milad, acara keluarga dan lain-lain. Namun akhirnya disepakati tetap diadakan kegiatan persiapan reboisasi 2 dengan agenda membersihkan lahan dari semak-semak dan rerumputan pada tanggal 3 Maret. Peserta diharapkan hadir seperti biasa ditambah dengan anggota baru yang diundang dari beberapa yang menyatakan siap. 
Akhirnya minggu pagi tanggal 3 Maret kegiatan dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan walaupun jumlah peserta hanya 6 orang, itupun 2 orang adalah peserta baru dari kelas 12. Setelah agak siang sedikit ada peserta yang menyusul di lokasi, sehingga pesertanya menjadi 8 orang, yah...lumayan juga ada yang masih bisa ikut kegiatan penting. Jumlah peserta yang sedikit inipun sebenarnya telah diprediksi dari awal, jadi seberapapun peserta yang ada kegiatan tidak boleh berhenti.
Persiapan reboisasi ini memang agenda utamanya membersihkan rumput dan semak sebisanya, ditambah dengan penebaran bibit Alba. Saat itu targetnya hanya bekerja sampai siang, tidak ada target berapa luas area yang harus dibersihkan mengingat sedikitnya jumlah peserta. Kegiatanpun diawali dengan perawatan tanaman hasil reboisasi sebelumnya dengan membersihkan rumput disekitar tanaman dan menggemburkan tanah disekitarnya, baru setelah itu membersihkan rumput di areal baru.
Pada awalnya kegiatan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kegiatan pembersihan rumput dan semak, dan persiapan pembibitan pohon alba. Penyebaran bibit alba hanya dilakukan oleh dua orang. Sedangkan sisanya membersihkan rumput. Pada penyebaran bibit Alba, tanah terlebih dahulu dibuat lubang agak dalam dan memanjang untuk membuang rumput-rumput dan akarnya. Kemudian lubang yang dibuat dikasih rumput (tanpa akar) sebagai kompos, setelah itu rumput ditimbun dengan tanah bersih yang tidak ada akar rumputnya, barulah bibit alba disebar diatasnya. Kegiatan ini berlangsung sekitar 30 menit. 
Setelah agak lama, mungkin karena peserta sedikit atau karena kecapekan mengikuti dan mempersiapkan kegiatan milad sekolah hari sebelumnya kebanyakan peserta tidak semangat, cepat capek, ngantuk, dan cepat-cepat pingin pulang. Yah...maklum, memang tidak enak bekerja sendirian sementara teman-teman diluar sana  yang biasa bekerja bersama sedang ada kegiatan lain dan tidak ikut terlibat, tentu ada sesuatu yang hilang. Belum lagi rasa capek setelah mempersiapkan kegiatan lomba-lomba sebelumnya yang menguras tenaga dan pikiran tentu membuat tenaga mereka di kegiatan ini tidak maksimal.
Setelah agak siang sekitar pukul 11.30 peserta sudah benar-benar kehabisan power, ngantuk, haus, dan mungkin kelaparan. Akhirnya setelah beristirahat sejenak kami kembali ke markas tempat berkumpul untuk kemudian pulang kerumah. Daerah yang dipersiapkan untuk ditanami seolah tidak bertambah.
Esoknya metamorforce mengadakan evaluasi kegiatan, persiapan reboisasi masih sangat dibutuhkan untuk dilanjutkan, namun tidak mungkin kegiatan dilaksanakan di hari minggu karena hari sabtu adalah puncak acara Milad, tentu saja minggu banyak anggota yang tidak bisa ikut seperti minggu kemarin. Akhirnya diputuskan kegiatan dilaksanakan hari Selasa tanggal 12 Maret yang bertepatan dengan tanggal merah libur hari raya nyepi. 
Para pengurus dihubungi untuk mengumpulkan dan mengajak peserta sebanyak-banyaknya, masuk ke kelas-kelas, mengajak secara personal satu-persatu, dan tidak hanya itu, ajakanpun dilakukan melalui jejaring sosial.  Apapun yang terjadi kegiatan harus segera diselesaikan pada bulan ini yang merupakan akhir masa tanam.
Selasa pagi pukul 07.30 an diperempatan benteng sudah berkumpul beberapa peserta reboisasi baik peserta baru maupun peserta lama. Peserta baru yang belum pernah mengikuti kegiatan ini diberi arahan lokasi reboisasi, peralatan, dsb. Setelah dirasa cukup, semua berangkat menuju lokasi bersama-sama kecuali aku yang masih harus menunggu peserta baru dari kelas 12. Akhirnya dari pada menunggu kumpul semua, peserta yang sudah menunggu di lokasi diminta untuk memulai kegiatan saja, yang belum datang untuk menyusul.
Sekitar pukul 08.00 kegiatan dimulai, aku dan peserta yang terlambat datang menyusul. Peserta langsung bekerja sesuai kemampuannya, membersihkan rumput, membuat lubang, membabat semak, dan sebagainya. Awalnya agak canggung juga membersihkan semak yang sedemikian lebatnya dan sedemikian luasnya, bingung memulainya. Kebanyakan peserta harus dipandu terlebih dahulu untuk membuat skala prioritas hal-hal yang harus dikerjakan, apalagi peserta yang baru mengikuti kegiatan ini.
Ternyata memang lokasi kali ini merupakan medan yang lebih berat dari sebelumnya karena semak kali ini berupa kayu keras yang tidak mempan dibabat menggunakan sabit kecil. Akhirnya peserta meminjam golok pada warga sekitar untuk mempermudah proses pembersihan semak belukar. Lahan yang dibersihkan juga tidak se-datar lahan sebelumnya, banyak yang berupa tanjakan dan tebing.
Proses pembersihan rumput dan semak ini berjalan seperti biasa, kadang diselingi candaan para peserta untuk menghilangkan capek dan jenuh. Apalagi peserta kali ini banyak yang baru yang belum teruji kekuatan fisiknya. Sedikitnya ada dua sesi istirahat bagi peserta. Dan seperti biasa setelah istirahat terkadang malah ada peserta yang ngobrol dan mengantuk sehingga tidak melanjutkan pekerjaannya.
Sekitar pukul 11.30 kegiatan pun dihentikan karena banyak peserta yang sudah tidak berdaya. Dibawah pohon terlihat tiga anak laki-laki sedang tertidur dibawah pohon. Setelah istirahat, minum, dan makan makanan kecil akhirnya semua kembali kerumah masing-masing. Kegiatan hari itu telah selesai. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan reboisasi.

0 komentar:

Posting Komentar


hit counter

Label

Pengikut Blog