Metamorforce

The Guard of Nature

Oleh Indra YY


Reboisasi telah dilaksanakan di Wonosigro selama lebih dari dua bulan mulai dari survey lokasi pada awal tahun 2013 sampai pada pelaksanaan penanaman bibit bulan februari, namun kenyataannya luas areal yang ditanami baru mencapai kurang dari 20% dari total daerah yang belum ditanami. Ini menandakan bahwa untuk mewujudkan lokasi yang hijau, sejuk, dan asri yang mampu mempertahankan kadar air tanah dan mampu memproduksi oksigen yang bersih di lokasi tersebut masih dibutuhkan penanaman bibit lagi. Saat ini lokasi tersebut masih didominasi oleh semak-semak dan rerumputan, tentu hal ini kurang begitu bermanfaat secara ekonomis bagi masyarakat sekitar lokasi reboisasi.
Berdasarkan hal itu dan mengingat masa tanam juga masih tersisa sekitar dua bulan, maka beberapa pengurus Komunitas Metamorforce berunding untuk melaksanakan reboisasi lanjutan di lokasi tersebut. Bibit tanaman yang akan ditanam telah diproduksi secara mandiri oleh Metamorforce sejak satu bulan yang lalu melalui program pembibitan di Sekolah. Program pembibitan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih anggota untuk bisa memproduksi bibit tanaman mulai dari penyebaran benih sampai pada pemindahan bibit ke polibag, disamping itu hasil dari pembibitan ini memang akan digunakan dalam pelaksanaan reboisasi selanjutnya. Lebih jauh mengenai pembibitan oleh Metamorforce dapat dibaca disini.
Selengkapnya...

Oleh : Diah Erni

Hp ku berbunyi ada satu pesan diterima. Ternyata dari salah satu anggota  metamorforce “Bu..saya sudah Jladri.. Ibu sudah sampai mana?”. “ Ya..tunggu sebentar lagi” jawabku. Waktu itu pukul 6 lebih 20 menit kalau tidak salah, posisi masih di rumah. Beberapa menit kemudian, bersama salah seoarag anggota metamorf, kami langsung meluncur ke MAN Gombong tempat berkumpulnya anggota yang akan ikut hiking. Di sini mereka sudah menunggu sejak tadi. Mereka adalah anggota metamorf (aku lebih suka menyebut mereka sebagai anggota dari pada sebagai siswa-siswaku). Jumlah anggota sudah lengkap. Waduuh..ternyata kami yang paling akhir berangkatnya alias telat. Hmm...merasa tidak enak hati.
Sekitar pukul 7 am, dari MAN Gombong kami ke arah selatan sekitar 14.4 km menuju Desa Jladri, yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Buayan. Berjarak sekitar 3.87 km ke arah utara dari Pantai Karangbolong. Rencana awalnya start hiking dari  sini melanjutkan susur pantai “Tanggul Angin-Suwuk”. Namun setelah dilihat kondisinya tidak memungkinkan untuk dilakukan susur pantai. Mengapa begitu?
Selengkapnya...


hit counter

Label

Pengikut Blog